Gunakan produk disinfeksi yang aman dan hemat untuk budidaya lebih nyaman (nyaman di udang dan di kantong petambak)
Karena jumlah padat tebarnya yang rendah, maka jumlah hasil panen yang diperoleh tidak terlalu banyak. Meski begitu jenis tambak ini masih banyak dipilih oleh petambak tradisional karena cara budidayanya yang lebih mudah.
(AHPND), jenis penyakit ini telah menjadi keresahan bagi Petambak udang di Indonesia. AHPND dapat menyebabkan kematian pada benih udang karena adanya bakteri vibrio yang penyakitnya disebut vibriosis.
Mendapat benur dari hatchery adalah langkah yang paling disarankan untuk petambak. Namun, jika petambak memang tertarik melakukan pembenihan udang vaname sendiri, perlu dipastikan bahwa standar operasi terpenuhi dan pembenihan dilakukan dengan induk berkualitas.
Beberapa patogen dapat mengembangkan resistensi terhadap disinfektan jika penggunaan disinfektan tidak dikendalikan dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk memilih disinfektan dengan bijak dan mengikuti pedoman dosis yang disarankan.
Disinfektan tambak udang pada dasarnya baik untuk digunakan ketika tahap persiapan, namun pembudidaya perlu mengikuti dosis yang sudah ditentukan dari masing-masing produk. Hal ini untuk memastikan peralatan, wadah, atau air yang digunakan selama proses budidaya udang vaname tidak berbahaya.
Pengujian toksisitas harus digunakan untuk memantau keberadaan polutan di air tambak udang, apakah itu partikel padat atau fuel. Tes ini menguji bagaimana makhluk air bereaksi terhadap keberadaan bahan kimia berbahaya seperti amonia, nitrit, dan nitrat.
Udang vaname juga merupakan termasuk hewan yang gampang stress. Jika sudah stress, biasanya udang vaname akan kehilangan nafsu makan dan malas berenang. Kolam yang terlalu padat dan banyaknya serangan dari hama menjadi penyebab udang vaname mengalami stress.
Tambak udang vaname juga harus memiliki desain dan konstruksi yang efektif dan efisien tanpa mengurangi fungsi teknis dan tetap memperhatikan keberlanjutan dan dampak terhadap lingkungan.
Selama pemeliharaan, dilakukan ablasi untuk mempercepat kematangan gonad pada induk betina, dengan cara menghilangkan X-Organ pada tangkai mata udang dengan memijat tangkai mata udang dan memotong mata udang.
Gagal panen memang meresahkan bagi para Petambak udang dan menjadi hal yang sangat dihindari petambak udang. Kerugian materi yang harus ditanggung akibat kegagalan panen tidak sedikit, belum lagi kerugian waktu dan tenaga selama siklus berjalan.
Selain itu, bakteri dekomposer check here juga dibutuhkan untuk membuat proses penguraian sisa bahan organik, nitrogen, dan amonia menjadi lebih cepat
Disinfektan Antigermen Forte Aquatic merupakan desinfektan berspektrum luas yang digunakan untuk mengatasi masalah penyakit akibat mikroorganisme pada kegiatan budidaya udang. Disinfektan ini memiliki kemasan 5L, kamu bisa lihat selengkapnya di sini.
Padat tebar udang pada kolam semi intensif memang tidak terlalu rapat, jadi untuk melakukan pengontrolannya pun relatif mudah. Ini menjadi salah satu kelebihan karena bisa menghambat terjadinya pencemaran air.